Lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini di China telah membawa kembali kontestasi geopolitik terbuka antara Timur dan Barat, dengan kekhawatiran bahwa pandemi dapat “dipersenjatai”.
Sikap kebijakan luar negeri China berbatasan dengan desakan kerja sama internasional dalam perang global melawan Covid-19. Sains, dan bukan politik, harus tetap menjadi landasan dari semua upaya yang bertujuan menemukan solusi untuk Covid-19, kata Beijing.
Dan, ketika pandemi hampir menghilang di banyak bagian dunia, China harus menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 yang tiba-tiba.
Pada awal Desember, China mencabut pembatasan Covid-19, dan langkah tersebut menghasilkan penemuan infeksi baru berikutnya di negara berpenduduk padat tersebut.
Namun, mulai 8 Januari, China berencana untuk mencabut persyaratan karantina bagi pelancong yang datang. Langkah ini dimaksudkan untuk mengembalikan kemiripan “normalitas” ke kehidupan saat jutaan orang menjalankan bisnis mereka di ekonomi berkembang terbesar di dunia.
Duta Besar China untuk Inggris, Zheng Zeguang, menulis sebuah artikel di The Guardian minggu lalu berjudul: “Di China, Inilah Yang Kami Ingin Barat Ketahui tentang Tanggapan Covid Kami.”
Dia menjelaskan: “Selama beberapa minggu terakhir, Beijing telah menjadi kota pertama yang mengalami puncak infeksi, dan kehidupan serta pekerjaan kembali normal di ibu kota.” Ini adalah pesan bahwa China telah bergerak dengan kecepatan penuh menyebar ke seluruh dunia, menyatukan ketakutan akan pandemi yang tentunya tidak lepas kendali, menurut otoritas China.
Sejauh ini, sejumlah negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan bagi orang yang bepergian dari Tiongkok. Negara-negara tersebut termasuk AS – pesaing ekonomi dan geopolitik China yang sengit. Jepang, India, dan Malaysia antara lain meniru AS.
Afrika Selatan, salah satu mitra dagang terbesar China di benua itu, telah memilih untuk mengambil pendekatan hati-hati terhadap situasi tersebut.
Otoritas kesehatan SA telah memutuskan untuk tidak memberlakukan pembatasan apa pun pada pelancong dari Tiongkok. Langkah ini merupakan kabar baik bagi Beijing. Membiarkan pelancong dari China melakukan pembatasan karantina pada saat kedatangan tentu akan berdampak buruk pada ekonomi kedua negara.
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan, Foster Mohale, menjelaskan, “Kami memantau situasi dengan cermat. Kami belum memberlakukan batasan. Kami mendorong warga Afrika Selatan untuk memvaksinasi, sehingga jika ada lonjakan kasus baru, setidaknya mereka terlindungi.”
Mohale menyarankan bahwa vaksinasi terhadap Covid-19 tetap menjadi pertahanan terbaik melawan penyakit tersebut.
China dan SA juga anggota BRICS, sebuah organisasi blok kekuatan regional yang berdampak pada geopolitik secara bertahap.
Tetapi tekad China untuk menghentikan peningkatan kasus positif Covid-19 didokumentasikan dengan baik. Menyampaikan pidato Tahun Baru 2023 kepada bangsanya, Presiden China Xi Jinping mengimbau “ketekunan dan solidaritas” nasional. Dia mengimbau negara berpenduduk lebih dari 1 miliar orang “untuk melakukan upaya ekstra” dalam perang melawan pandemi, dengan mengatakan kerja sama “berarti kemenangan”.
Presiden Xi menjelaskan: “Sejak Covid-19 melanda, kami mengutamakan rakyat dan mengutamakan kehidupan selama ini. Mengikuti pendekatan berbasis sains dan terarah, kami telah mengadaptasi respons COVID kami dengan mempertimbangkan situasi yang berkembang untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat semaksimal mungkin,” katanya.
Dia memuji masyarakat umum yang harus menanggung penguncian yang tak terhindarkan dan menyampaikan penghargaannya kepada para profesional medis serta pekerja komunitas yang sering dimobilisasi melalui struktur Partai Komunis China (CPC) yang berkuasa. “Melalui itu semua,” kata Presiden Xi, “mereka dengan berani berpegang teguh pada jabatan mereka.”
Dalam seruan keras kepada bangsa China, Presiden Xi mengatakan negaranya telah “mengatasi kesulitan dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya” melalui upaya luar biasa.
“Ini bukan perjalanan yang mudah bagi siapa pun,” katanya, mengingat kekesalan dan ketidaksabaran yang tumbuh di antara beberapa orang selama periode penguncian keras yang diperpanjang yang kini telah dicabut.
“Semua orang di China,” kata Presiden Xi, “bertahan dengan kekuatan besar, dan cahaya harapan tepat di depan kita,” katanya.
Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Dr Tedros Ghebreyesus telah mengindikasikan bahwa WHO memantau dengan cermat upaya otoritas China dalam memerangi pandemi.
Dia mengatakan selama pengarahan media baru-baru ini: “Kami tetap prihatin dengan situasi yang berkembang, dan kami terus mendorong China untuk melacak virus Covid-19 dan memvaksinasi orang yang berisiko paling tinggi.”
Dia menambahkan: “Kami terus menawarkan dukungan kami untuk perawatan klinis dan melindungi sistem kesehatannya.”
Butuh anda https://ladyastrologerramdevika.com/ terhadap disaat ini udah ada banyak sekali situs togel online yang berserak di internet google. Tetapi buat mampu mencari web https://nikeairpaschero.com/ online terpercaya serta fairplay bukanlah gampang semacam yang kamu pikirkan. Sebab selagi ini sudah tersedia banyak sekali web togel online ilegal yang memperkenalkan korting serta hadiah yang tidak masuk ide. Oleh sebab seperti itu di sini kita menganjurkan https://all-steroid.com/ buat tetap berhati– batin dalam melacak website togel online yang terkandung di internet.