Pejabat tinggi Rusia mengancam Barat dengan ‘malapetaka global’ atas senjata ke Ukraina – POLITICO

Pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Ukraina oleh sekutunya di Barat akan mengarah pada pembalasan dengan “senjata yang lebih kuat,” kata seorang pejabat tinggi di rezim Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu.

Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah Rusia, Duma Negara, mengancam Eropa dan AS dengan “malapetaka global” atas dukungan militer mereka yang berkelanjutan kepada pemerintah di Kyiv, yang mencoba untuk terus merebut kembali wilayah yang hilang dalam invasi Rusia.

Volodin secara langsung menyebut penggunaan senjata nuklir dalam pernyataannya melalui aplikasi perpesanan Telegram.

“Argumen bahwa kekuatan nuklir sebelumnya tidak menggunakan senjata pemusnah massal dalam konflik lokal tidak dapat dipertahankan. Ini karena negara-negara tersebut tidak menghadapi situasi di mana keamanan warganya dan integritas teritorial negara mereka terancam,” tulis pejabat Rusia itu dalam postingan media sosialnya.

Ancaman itu muncul di tengah perdebatan apakah Jerman akan mengirim tank tempur Leopard 2 ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Kyiv telah meminta tank-tank buatan Jerman, yang katanya perlu memperbaharui serangan balasannya terhadap pasukan Moskow. Tetapi Berlin sejauh ini menolak seruan dari Ukraina dan sekutunya untuk mengirim tank tanpa AS melakukan langkah pertama, karena kekhawatiran akan eskalasi konflik.

Berlin juga belum menyetujui pengiriman tank dari sekutunya, karena Jerman mendapatkan keputusan akhir atas ekspor ulang kendaraan dari negara-negara yang telah membelinya.

Menteri Pertahanan Jerman yang baru diangkat Boris Pistorius sedang merencanakan perjalanan ke Ukraina, yang bisa datang pada bulan depan, surat kabar Jerman Bild, penerbit saudara dari POLITICO di Grup Axel Springer, melaporkan pada hari Minggu, mengutip sebuah wawancara. Ditanya tentang tank Leopard, Pistorius mengatakan: “Kami sedang berdialog sangat dekat tentang masalah ini dengan mitra internasional kami, terutama dengan AS”

Dalam postingan Telegramnya, Volodin dari Rusia mengatakan: “Dengan keputusan mereka, Washington dan Brussel memimpin dunia menuju perang yang mengerikan… politisi asing yang membuat keputusan seperti itu perlu memahami bahwa ini dapat berakhir dengan tragedi global yang akan menghancurkan negara mereka.”

Ini bukan pertama kalinya politisi top Rusia mengancam eskalasi nuklir. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev telah menyerukan penggunaan senjata nuklir lebih dari sekali sejak pecahnya konflik 11 bulan lalu.