Gempa Turki-Suriah menyebabkan ribuan orang tewas

Rumah sakit di Suriah yang dilanda gempa “benar-benar kelebihan beban,” perwakilan UNICEF di Aleppo, Angela Kearney, mengatakan kepada Christina Macfarlane dari CNN pada hari Selasa.

Kearney mengatakan rumah sakit penuh dengan pasien dengan trauma, patah tulang dan laserasi, dan beberapa orang juga pergi ke rumah sakit untuk mencari pertolongan atas trauma mental yang mereka alami saat gempa terjadi.

Sementara rumah sakit berfungsi, tugasnya sangat berat, kata Kearney.

Menggambarkan pemandangan di Aleppo ketika gempa terjadi pada hari Senin, Kearney mengatakan anak-anak yang telah mengalami trauma perang “bingung. tidak tahu apa yang sedang terjadi.”

Kearney mengatakan bahwa pada Senin pagi ketika UNICEF mulai bekerja di daerah tersebut, ada tujuh sekolah di kota Aleppo yang digunakan sebagai tempat berlindung. Pada Selasa pagi, bertambah menjadi 67 sekolah, dan saat ini hampir 200 sekolah.

“Di semua sekolah yang rusak sebagian, ada keluarga di sana yang meninggalkan apartemen mereka, meninggalkan rumah mereka hanya dengan piyama,” kata Kearny seraya menambahkan bahwa sementara bantuan mulai masuk ke daerah yang terkena dampak, masih ada kebutuhan untuk bantuan. selimut, makanan, air bersih, perawatan kesehatan dan perawatan gizi.

Kearny mengatakan kebutuhan air, sanitasi, dan nutrisi adalah yang paling mendesak. “Bantuan mulai masuk tetapi sangat banyak; kebutuhannya sangat besar,” katanya.

Kearney mengatakan bahwa pemerintah Suriah juga berada di Aleppo dengan pihak berwenang memberikan bantuan tetapi kebutuhannya sangat besar.